fokusliputan.com_SIBOLGA
Adapun inti dari Seminar Pemuda Sebagai Agen Perubahan, yang
dilaksanakan di Gereja HKI Sibolga, harus menerapkan Pancasila sebagai pedoman.
Dan, diharapkan para pemuda dapat melakukan perubahan, merekalah para generasi
penerus, kita berbeda harus tetap bersatu menjaga NKRI. 9/6/2018.
Kepada FOKUS LIPUTAN, Wakil Ketua DPRD Sibolga Jamil Zeb
Tumori,SH,MAP didampingi Tim Yellow Family mengatakan seminar ini mengajarkan kita
agar kita tetap berbuat baik kepada sesama. Janganlah menahan kebaikan Dari Pada Orang yang berhak menerimanya,
padahal engkau mampu melakukannya. Kamu mampu membantu sesama, harus kita
bantu. Jangan takut berbuat baik, meskipun ada rintangan. Yang kita takutkan cuma
satu yaitu Tuhan yang menciptakan kita.
Kegiatan tersebut mengangkat thema
“Merajut Kasih dan Damai Dalam Mendukung Pemerintah, TNI, POLRI. Dalam
menciptakan aman damai di negeri berbilang kaum. Pemuda sebagai Agen Perubahan.
Ketika kita bisa berbuat baik, sudah sepantasnya kita tidak
menunda-nunda untuk melakukan itu. Saya memberi contoh mengenai bantuan secara
finansial atau keuangan, tetapi berbuat kebaikan tidak hanya berbicara mengenai
itu melainkan bisa hadir lewat berbagai bentuk. Perhatian, kasih sayang,
kesabaran, dukungan moril, memberi masukan/pertimbangan atau nasihat,
meluangkan sedikit dari waktu kita dan sebagainya, itupun merupakan bentuk dari
kebaikan. ujar boru Hulu warga pasar bidang, salah peserta yang hadir dalam
seminar tersebut.
Lanjut boru Hulu, ketika kita memiliki hal itu, meski
sedikit, kita sudah bisa melakukan sesuatu yang akan sangat bermakna bagi orang
lain yang membutuhkannya, dan pada situasi demikian kita tidak seharusnya
menunda-nunda untuk melakukan sesuatu. Untuk hal-hal diluar bantuan finansial
kita pun pintar mencari alasan. Tidak cukup mengerti, sedang sangat sibuk,
tidak mau ikut campur dan sebagainya, padahal alasan sesungguhnya adalah karena
malas. Jangan tunda untuk melakukan sesuatu untuk orang-orang yang membutuhkan,
jangan mengelak, jangan mengaku tidak mampu padahal kita sebenarnya tahu bahwa
kita mampu untuk melakukannya.
Kita harus sadar bahwa kita bukanlah diselamatkan oleh perbuatan
baik, tetapi kita diselamatkan untuk melakukan perbuatan baik. Perbuatan baik
tidak menjamin keselamatan melainkan merupakan buah dari keselamatan yang telah
kita terima.
Kerelaan memberi/mengulurkan tangan untuk membantu sebagai
salah satu aspek Dari perbuatan baik merupakan cerminan kedewasaan rohani kita.
Orang yang imannya dewasa akan terus berusaha memberi, sebaliknya yang masih
belum akan cenderung mengambil atau meminta.
Aspek memberi/melakukan kebaikan merupakan hal yang sangat
penting di mata Tuhan untuk kita lakukan. Kita tidak akan pernah mampu
membayar kebaikan Tuhan dengan harta milik kita, berapapun besarnya. Tapi
apabila kita ingin membalas kebaikan Tuhan, kita bisa melakukannya melalui
berbuat kebaikan kepada orang lain yang membutuhkan.
Tuhan sudah mengasihi kita dengan kasih setia yang begitu
luar biasa besarnya. Sekarang giliran kita, apakah kita mampu menyalurkan kasih
Tuhan yang ada dalam diri kita itu lewat kepedulian kita terhadap sesama?
Apakah kita sudah melakukan perbuatan baik kepada mereka yang membutuhkan atau
kita masih terus mengelak dan menunda-nunda untuk melakukannya dengan berbagai
dalih?
Mari periksa diri kita, apakah ada yang mampu kita berikan
hari ini kepada mereka yang kesulitan, mereka yang sebenarnya berhak
menerimanya? Apakah itu untuk orang di lingkungan kita, untuk kota, bangsa dan
negara, periksalah kontribusi apa yang bisa anda lakukan. Jika ada, jangan
tunda lagi, lakukan hari ini juga.
Kegitan seminar berjalan sukses, dan menjadi pembelajaran
penting bagi generasi muda, agar tetap menerapkan prinsip peduli sesama.
Link List