AKBP Zaky Nasution; Salus Populi Suprema Lex Esto, Ops Ketupat Krakatau 2021
fokusliputan.com_Keinginan
masyarakat untuk mudik sulit ditahan. Data survei Kemenhub menyebut 81 juta
orang akan melakukan mudik apabila Pemerintah tidak melaksanakan larangan
mudik. Namun, setelah diumumkan larangan mudik masih terdapat 17,5 juta orang
atau 7% yang akan melaksanakan mudik," disampaikan AKBP Zaky Nasution.
Sehingga,
kegiatan Operasi Ketupat 2021 harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh
seluruh jajaran dalam rangka menempatkan keselamatan masyarakat sebagai hukum
tertinggi "Salus Populi Suprema Lex Esto".
Polres
Lampung Selatan (Lamsel) melaksanakan apel gelar pasukan Operasi (Ops) Ketupat
Krakatau 2021, di lapangan Pemda kabupaten setempat, Rabu (05/05/2021).
Kapolres
Lamsel AKBP Zaky Alkazar Nasution dalam pembacaan amanat Kapolri menyebut; apel
gelar pasukan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi
Ketupat Krakatau 2021. Baik itu dari segi personel, sarana prasarana dan
pelibatan unsur terkait yakni TNI, Pemda serta mitra kamtibmas. "Jelang
hari raya Idhul Fitri 1442 H, tren kasus Covid-19 di Indonesia mengalami
kenaikan sebesar 2,03 %. Hal ini disebabkan peningkatan aktifitas masyarakat
jelang akhir bulan suci ramadhan dan Idhul Fitri."
Maka
dari itu, pemerintah memutuskan untuk mengambil kebijakan larangan mudik pada
hari raya Idhul Fitri 1442 H. Kebijakan ini merupakan kali kedua diambil oleh
pemerintahan era Presiden Joko Widodo setelah tahun 2020 lalu juga diberlakukan
hal yang sama mengingat tren kenaikan kasus Covid-19 setelah libur panjang.
Termasuk peningkatan kasus sebesar 93% setelah pelaksanaan libur Idhul Fitri
pada tahun 2020/ 1441 H.
Lanjut
AKBP Zaky; Polri menyelenggarakan Operasi (Ops) Ketupat 2021 selama 12 hari
mulai dari tanggal 06 sampai dengan tanggal 17 Mei 2021. Dengan semangat upaya
Polri dalam mencegah penyebaran covid19 melalui penyekatan dan penegakan
terhadap protokol kesehatan. Dimana, langkah penegakan hukum sebagai upaya
terakhir 'ultimum remediumc secara tegas dan profesional terhadap pelanggar
protokol kesehatan.
Sebanyak
155.005 personel gabungan terdiri dari 90.592 personel Polri, 11.533 personel
TNI serta 52.880 personel instansi terkait lainnya seperti Sat Pol PP, Dinas
Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka, Jasa Raharja dan lain sebagainya.
Personel
tersebut akan ditempatkan pada 381 pos penyekatan untuk mengantisipasi
masyarakat yang masih berniat dan akan melaksanakan mudik, 1.536 pos pengamanan
untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan kamtibmas dan kamseltiblancar
lantas, serta 596 pos pelayanan dan 180 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan
di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan,
tempat wisata dan lain-lain.
Posko
ini bukan hanya sekedar menjadi posko pengamanan dan pelayanan, namun juga
berfungsi untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 melalui, pengawasan protokol
kesehatan, mengecek dokumen yang harus dimiliki oleh penumpang yaitu
hasil negatif covid-19 paling lambat 1x24 jam, e-HAC, SIKM dan sertifikat
vaksinasi.
Melakukan
rapid test antigen secara acak kepada penumpang, mencegah dan melakukan
penertiban terhadap kerumunan masyarakat dengan memberikan sanksi fisik maupun
denda administratif serta melaksanakan pembagian masker kepada masyarakat.
Substansi
dari kebijakan pelarangan mudik oleh Pemerintah adalah mencegah terjadinya
penyebaran Covid-19 agar tidak terjadi klaster-klaster pada saat kegiatan di
bulan suci ramadhan. Namun pada kenyataan banyak masyarakat yang melaksanakan
mudik mendahului atau 'curi start mudik'.
Pada
kesempatan itu; disampaikan delapan poin penekanan dari Kapolri untuk
dipedomani guna mendukung keberhasilan pelaksanaan Operasi Ketupat 2021 yaitu ;
Pertama,
siapkan mental dan fisik serta jaga kesehatan, niatkan setiap pelaksanaan tugas
sebagai ibadah kepada Tuhan YME. Kedua, lakukan deteksi dini dengan memetakan
dinamika dan fenomena yang berkembang, sebagai langkah antisipasi sedini
mungkin untuk mencegah aksi yang meresahkan masyatakat.
Ketiga;
tingkatkan kepekaan, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam melaksanakan
pengamanan dan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya aksi teror dan
kriminalitas yang memanfaatkan momentum bulan ramadhan dan hari raya Idhul
Fitri 1442 H.
Keempat,
laskanakan pengamanan secara profesional dan humanis, berikan pelayanan
terbaik, lengkapi sarpras dan perlengkapan perorangan yang memadai, serta
lakukan penugasan anggota dengan buddy system.
Kelima,
laksanakan penegakan hukum secara profesional dan proporsional serta
bertindaklah secara tegas namun humanis terhadap setiap pelanggaran hukum yang
berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas.
Keenam,
mantapkan kerjasama, sinergi dan soliditas para pihak yang terlibat demi
keberhasilan pelaksanaan operasi.
Ketujuh,
tetaplah menjadi teladan bagi keluarga, rekan dan masyarakat dalam menerapkan
protokol kesehatan mencegah Covid-19, yaitu mencuci tangan, memakai masker,
menjaga jarak serta menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Dan, kedelapan;
pastikan petugas frontliner telah melaksanakan program vaksinasi sebanyak 2
kali.
Kapolres
juga menyampaikan; Ucapan terima kasih dan penghargaan dari Kapolri kepada
seluruh personel dan semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam
pelaksanaan Operasi Ketupat 2021 dalam rangka pengamanan hari raya Idhul Fitri
1442 H. "Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan Idhul Fitri 1442 H
kepada seluruh umat muslim yang merayakan, ujar Kapolres di penghujung amanat.
Tampak hadir dalam giat itu, Kapolres Lamsel beserta jajaran, unsur Forkopimda
dan perwakilan pejabat dinas terkait.
FOKUS LIPUTAN KHUSUS:
Posted By : Ali Imron
Link List