Nina Batuatas SH MH ; Politik Uang, Ibu Kandung Korupsi

Percaturan politik di depan mata sebagai masyarakat sipil (civil society) harus bijak memaknai momentum ini sebagai gambaran untuk menilai kepemimpinan di suatu daerah mulai dari legislatif sampai eksekutif.

Karena berkembangnya suatu daerah tergantung kepemimpinannya yang menjadi penentu kebijakan yang pro terhadap rakyat.

Nita tegaskan "Masyarakat jangan tergiur dengan politik uang yang nantinya akan membuka ruang koruptif bagi pemimpinnya.

Karena sadar atau tidaknya praktik politik uang akan memunculkan para pemimpin yang hanya peduli pada kepentingan pribadi dan golongannya saja, bukan masyarakat yang memilihnya dan rusaknya mereka akan merasa berkewajiban mencari keuntungan dari jabatannya, di lain sisi salah satunya untuk mengembalikan modal yang keluar dalam kampanye.

Apalagi mereka akan berpikir suara masyarakat sudah di beli, jadi kepedulian terhadap masyarakat terkikis.

Masyarakat harus paham bahwa daya rusak politik uang ini sangat berbahaya ibarat kanker yang sudah stadium empat yang dapat menjalar agresif dan masif ke seluruh tubuh manusia. Begitupun dengan politik uang ini akan merusak mental masyarakat menjadi materialistik.

Paradigma yang akan terbangun di masyarakat adalah jika berbicara pemilu maka politik transaksional uang yang akan dibahas. Dengan begitu politik transaksional uang ini akan tumbuh - subur di masyarakat yang tidak memiliki prinsip atau idiologi, yang menjadi tujuan bersama untuk pengembangan daerah.

Selain itu juga dampak buruk money politic dapat kita lihat dari buruknya pelayanan di masyarakat seperti rumah sakit dan puskesmas yang tidak terawat, ketersediaan dokter terbatas, minimnya kepedulian terhadap pendidikan, banyak pegawai dirumahkan dan muncul banyak pengangguran di suatu daerah dengan alibi bahwa daerah defisit karena banyak memiliki hutang, sadar atau tidak ini sudah terbentuk ruang koruptif. 

Ekonomi masyarakat akan melemah tidak ada pembangunan di daerah, atau pembentukan UMKM untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Ada juga anggota legislatif aktif yang hanya menyapa masyarakatnya ketika ada kepentingan saja, untuk itu dengan momentum politik ini masyarakat harus cerdas untuk memilih pemimpin yang benar - benar peduli kepada kesejahteraan rakyatnya. 

Karena berkembangnya suatu tatanan masyarakat terletak pada masyarakat dan pemimpinnya. Dua korelasi ini berpengaruh dalam maju mundurnya pengembangan pembangunan di suatu daerah.

Penulis ; Nina Batuatas SH MH