Dibawa ke RS Pandan Untuk Berobat, Septor Boru Tumeang Tersenggol Septor PNS.

fokusliputan.com_TAPANULI TENGAH

Bagi pengendara sepedamotor (septor/kereta) berhati-hatilah berkendara, terlebih mendapatkan persimpangan jalan.  TKP berada disimpang 4 tepat dibelakang SD bertingkat Pandan, sekitar pukul 11.00 Wib pagi. Haslaina boru Situmeang  (unii-remaja) terjatuh dari septornya, akibat tersenggol septor milik GP yang diketahui seorang PNS di kantor Bupati Tapteng. Itikad baik pun dilakukan GP, dengan membawa remaja itu berobat ke RS.Pandan.


“Kejadian dilampu merah simpang 4, aku tak lihat kiri dan kanan, tapi kubunyikan klakson terus. Tiba-tiba ada kereta dari kiri saya datang mendadak, terus aku ditabrak bagian depan, lalu aku tak tau siapa yang salah. Aku juga agak lambat, dia juga agak kencang. Lalu, aku pingsan, bangun sudah dirumah sakit saja aku, ruang IGD RSUD.Pandan. Dia tanggungjawab dan kereta diperbaiki setengah, dia juga sama teman-temannya membawa aku berkusuk ujar Haslaina Situmeang kepada FOKUS LIPUTAN.(25/5/2018)


Lanjutnya, abang itu pake baju biasa, lalu dikasinya uang Rp.50 ribu biaya memperbaiki kereta. Iya, abang itu membawa ku kerumah sakit Pandan dibantu temannya. Untung sajalah aku pake helm saat itu, kalau dia tak pake helm, keretanya Vario hitam, aku pakai kereta beat. Sama-sama mau lurus melaju kereta, cuma dia dari kiriku, posisi kami simpang 4, dia dari sekolah (sd bertingkat),  aku melaju dari jual minyak ,..kan sama lurus. Kalau kereta yang kupakai ini, kereta Guru. Ya, dimarahilah, kereta guru yang kupakai rusak kap sayapnya, stangnya agak goyang, kaki ku luka, tangan memar, untung saja aku pakai helm.

Pemilik sepeda motor beat Guru SMP Pandan Ibu dyvia kepada FOKUS LIPUTAN (26/5/2018), mengaku kesal dengan kejadian ini. Biaya memperbaiki sepedamotor Rp.50 ribu tidak mencukupi, pas kubawa ke bengkel, hampir 200 ribu lebih kena biaya, lampu sein retak, kap sayap kiri retak pecah, dan inilah mau kata bengkel harus dipress stang batang kereta. Ya, aku kenal orang nya, dia kerja di kantor Bupati, ujarnya.


Informasi dari warga sekitar yang diterima FOKUS LIPUTAN, mengatakan persimpangan persimpangan jalan ini sampai menuju simpang aek Tolang, kalau bisa dibuatlah POS Lalu Lintas atau rambu-rambu lalu lintas, atau POS jaga, karena lumayan lah laju sepedamotor disini, beber warga.