Tepung Tawar & Tarian Saman, “Tradisi Adat Pererat Persaudaraan”

fokusliputan.com_Gayo Lues Aceh
 
Mursidi GT Pj.Pengulu Gumpang Lempuh menjelaskan ; bahwa untuk tradisi tawar kampung ini, sudah menjadi tradisi masyarakat kita, dari nenek moyang hingga saat ini. Selasa (11/08/2020)


Dalam pengelaran acara yang dilaksanakan, masyarakat menyumbang untuk membeli kerbau maupun kambing untuk dijadikan menu makanan disaat kenduri. 

Sebagai pembawa acara tersebut_dari tokoh masyarakat. Doa dipimpin oleh ulama di daerah kita. Dalam pengelaran acara, terus bekerja sama, antara satu desa dengan desa lain. Sehingga tercipta-nya kekeluargaan dan kekompakan bersama, terjalin silaturrahmi dari satu desa dengan desa lain. 

Diinformasikan lagi, pelaksanaan proses tawar kampung tetap dilakukan oleh masyarakat kecamatan Putri Betung. Dalam kurun waktu tujuh tahun sekali_masyarakat mengelar pemotongan kerbau putih untuk mengelar ritual kenduri Ulu Naih dan ber-DOA bersama meminta kepada ALLAH SWT, agar terhindar dari segala marah bahaya dan semua tanaman hidup subur. 



Sebelum dilakukan Kenduri Ulu Naih, kerbau diarak bersama-sama sambil mengelar kesenian daerah seperti Tari Saman dan Tari Bines. Selain tarian khas Gayo, ada kesenian Tradisional seperti Canang dan Didong Alo,- saat kerbau putih disambut dari satu kampung ke kampung lain, untuk dujaga pada malam harinya sambil mengelar tepung tawar_terhadap tokoh masyarakat, pengulu, imam, orang tue serta dari keturunan asal Gumpang.


Untuk kali ini acara digelar dalam tahun pertengahan dari tujuh tahun; yaitu acara potong kambing putih dalam perjalanan tiga tahun setengah. Dalam pengelarannya hampir mirip,- namun tidak dilakukan arak keliling kampung, melainkan acara tepung tawar dan tarian saman, bines saja. Setelah itu masyarakat mengadakan kenduri bersama.

fokusliputan.com/M DAUD Aceh