Karya Jurnalist. Peluncuran Buku Fotografi Barus Tapanuli Tengah

fokusliputan.com_JAKARTA

Kepala daerah Tapanuli Tengah Baktiar Ahmad Sibarani merasa bangga dan mengapresisasi atas peluncuran buku Fotografi Barus Tapanuli Tengah. 



Untuk itu, besar harapan kami dengan diluncurkannya Buku Fotografi Barus Kota Emporium dan Peradapan Nusantara, sebagai salah satu cara mempromosikan, mengangkat, dan membangkitkan kembali masa kejayaan Barus melalui pembangunan di sektor Pariwisata Religi, yaitu Titik Nol Kilometer Peradaban Islam Nusantara di Barus, pembangunan kawasan Makam Mahligai, pembangunan kawasan Makam Papan Tinggi, dan kawasan Wisata Religi di Sihorbo, serta infrastruktur pendukung di Barus sekitarnya dan Tapteng pada umumnya.

Peluncuran Buku Fotografi Barus Kota Emporium dan Peradapan Nusantara karya Hasiholan Siahaan tersebut diadakan oleh Institut Francais d’Indonésie di Jalan Wijaya I No. 48 RT 9/RW 5 Petogogan, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Sabtu (19/05/2018).


Peluncuran buku ini diawali dengan diskusi mengenal Barus sebagai Peradaban Nusantara dengan menghadirkan Penulis Buku Fotografi Barus Kota Emporium dan Peradapan Nusantara Hasiholan Siahaan selaku pembicara. Selain sebagai Penulis, Hasiholan Siahaan merupakan jurnalis dan photografer. Pada acara peluncuran buku itu, Hasiholan sendiri mengungkapkan ketertarikannya membuat buku yang berisi foto-foto sejarah Barus.


Kejayaan Kota Barus diangkat kembali dalam sebuah Buku Photography Barus Kota Emporium dan Peradapan Nusantara karya Hasiholan Siahaan.


Kepala Daerah Tapanuli Tengah mengharapkan Pemerintah Pusat melalui kementerian-lembaga terkait, dapat memberikan perhatian melalui percepatan pembangunan infrastruktur di Barus, yang dikenal sebagai salah satu Kota Tertua dan Pusat Peradaban Islam di Nusantara sejak abad 6 M.


Acara ini bertempat di Institut Francais d’Indonesia yang di hadiri Duta Besar Perancis Bapak Jean-CharlesBerthonnet, Wakil Ketua DPD-RI Ibu Prof. Darmayanti Lubis, Anggota Komisi VIII DPR-RI Bapak Marwan Dasopang, Ketua Umum Kowani Ibu Giwo Rubiyanto Wiyogo, Universitas Antoine Devoucoux du Buysson, dan Penanggung Jawab IFI Wijaya Ibu Syarah H. Andriani, narasumber Arkeolog Universitas Indonesia.