Pengurus Kwarcab Pramuka Sibolga Dicegat Ikuti Muscablub 2018

fokusliputan.com_SIBOLGA
Tepat hari Jumat (20/4/2018), sejumlah pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kota Sibolga dicegat oleh beberapa orang juniornya di pagar SMP Negeri 1 Sibolga.  Pengurus yang mengaku andalan pramuka Sibolga itu dicegat, karena ingin menghadiri Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) kwarcab Pramuka tahun 2018, yang berlangsung di ruangan kelas SMP Negeri 1 Sibolga. Pencegatan pengurus kwarcab Pramuka Sibolga itu pun sempat berlangsung ricuh, saat pengurus dan anggota Pramuka yang ditugaskan berjaga terlibat adu argument, seputar legalitas Muscablub pramuka tersebut.

Kami ingin pertanyakan kegiatan apa ini, kami pengurus, kami andalan pramuka, kenapa tidak nggak boleh masuk, berarti Muscablub ini ilegal, panggil kemari panitia,” teriak Arya Wirawan Panjaitan, selaku Urusan Dewan Kerja Kwarcab Pramuka Sibolga, dan andalan pramuka Rio Simbolon.
Salah seorang anggota Pramuka yang mencegat pengurus Kwarcab Pramuka, Raju Hutagalung menuturkan pihaknya hanya mendapat perintah dari panitia untuk tidak memperkenankan pengurus mengikuti Muscablub, karena alasan tidak diundang oleh panitia.
“Orang kakak tidak boleh masuk, kami diperintahkan ketua panitia, orang kakak nggak diundang kan, kalaupun masuk setelah acara ini selesai,” kata Raju.
Nurdin Zebua selaku Ketua Kwarcab Pramuka Kota Sibolga periode 2016-2020,  mengatakan telah menugaskan beberapa pengurus untuk menghadiri Muscablub yang diselenggarakan oleh oknum-oknum tertentu yang diduga berupaya melakukan penggulingan kepemimpinan Nurdin Zebua. Saya memang perintahkan anggota saya yang juga pengurus, untuk menghadiri dan mempertanyakan acara Muscablub, buktinya mereka (Arya dan Rio-red) tidak dibolehkan masuk. Kita sangat menyesalkan sikap oknum–oknum yang ingin menghancurkan organisasi pramuka.
Selain pengurus kwarcab Pramuka Sibolga yang dicegat, sejumlah awak media yang hendak meliput pelaksanaan Muscablub juga tidak diperbolehkan masuk ke ruangan acara. Acara Muscablub dihadiri oleh walikota Sibolga Syarfi Hutauruk dengan berseragam pramuka, dan sejumlah pejabat tinggi daerah.