Edarkan Uang Palsu, Menuju Barus; Pasutri Asal Jambi, Diamankan Polisi

fokusliputan.com_ Modus operandi pasutri (pasangan suami istri) ini, membawa, menyimpan uang palsu uang pecahan 100 ribu. 

Kemudian berangkat dari Provinsi Jambi dengan menggunakan Mobil Pribadi menuju pasar Onan Barus Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumatera Utara. Pasutri Asal Jambi Diamankan Personil Polres Tapteng Edarkan Uang Palsu.

Polres Tapanuli Tengah, telah mengamankan pasangan suami-istri kasus penyebaran uang Palsu di Pasar Onan Barus, Kelurahan Pasar Batu Gerigis, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, pada Rabu (8/3/2023) kemarin.

Hal itu dibenarkan Kapolres Tapteng, AKBP Jimmy Cristian Samma melalui Kasubbag Humas Polres Tapteng, AKP H Gurning, Senin (13/3/2023) siang.

AKP Gurning menjelaskan, pasangan suami-isteri ini yakni, RT sebagai suami (47), DK sebagai Istri (46), warga Kelurahan Bungo Barat, Kecamatan Pasar Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.

Pasutri (pelaku/tersangka) melakukan aksinya dengan belanja, membeli barang-barang di Pasar, seperti membeli Beras 1 sampai dengan 2 Kilogram dengan maksimal harga Rp. 20 ribu rupiah, dengan menggunakan Uang Palsu pecahan Rp.100.000," 

"Setelah barang dibelikan, pelaku  akan mendapat kembalian uang asli dari pedagang dan kembalian uang tersebut akan dikumpul untuk mendapat keuntungan," ucap Gurning.

Sementara daerah yang sudah dijalankan pelaku mengedarkan uang palsu, di Provinsi Jambi sejak Bulan September 2022. 

Tak hanya itu, pengakuan pelaku; aksi dilakukan juga di Provinsi Sumatera Barat sejak tanggal 28 Februari 2023 sampai dengan tanggal 6 Maret 2023.

Selanjutnya  Di Wilayah Kabupaten Tapteng tepatnya di Onan Barus Kecamatan Barus Kab. Tapanuli  Tengah pelaku melakukan aksinya di Pasar Onan Barus, karena dicurigai oleh masyarkat langsung diamankan dan diserahkan ke Polsek  Barus Pada Hari Rabu Tanggal 8 Maret 2023.

Pelaku bernama RT menerangkan bahwa uang Palsu tersebut diperoleh dari laki laki inisial W yang mengaku tinggal di Jakarta.

Namun dikenal pelaku hanya lewat Group  Pinjol Facebook, dan setelah saling WA sepakat untuk mengedarkan uang palsu.

Kemudian RT menemui W di terminal Pulo gadung Jakarta dan RT memberikan uang senilai Rp. 5 (lima juta rupiah) kepada W, dan Wmemberikan uang Palsu sebanyak Rp. 15 (lima belas juta rupiah) ini kali pertama pada bulan September 2022.

Kemudian pada Bulan Januari 2023 RT kembali menemui W dan menyerahkan uang asli senilai Rp.60.000.000,-(enam puluh juta rupiah) dan RT menerima uang palsu senilai Rp.180.000.000,-(seratus delapan puluh juta rupiah).

Selanjutnya pelaku mengedarkan uang palsu tersebut di wilayah Propinsi Jambi, Sumatera Barat dan Sumatera Utara tepatnya di Wilkum Polres Tapteng di Pasar Onan Barus dan akhirnya tertangkap.

Untuk penanganan kasus ini Polsek Barus telah melimpahkan ke Sat Reskrim Polres Tapanuli Tengah dan Sudah dalam proses penyidikan dan terhadap kedua tersangka telah dilakukan penahanan, kata Kasi Humas.

Terhadap pelaku dipersangkakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) Jo Pasal 26 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4), UU RI Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang. Ancaman hukuman paling lama 15 Tahun Penjara dan denda Rp 50 miliar rupiah.

fokusliputan.com/betasimatupang