Pohon Mangrove; Cocok Sekali, Untuk Dijadikan Obyek Wisata

fokusliputan.com_Untuk mengetahui pertumbuhannya, membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu untuk memastikannya. Setelah bibit Mangrove tersebut berhasil hidup, maka siap untuk di tanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan ketentuan dalam penanaman dibuatkan lubang dan antar bibit Mangrove ditanam dengan system tanam Rumpon. 

Harapan Rio; ingin masyarakat setempat, untuk menjaga ekosistem alam yang ada di sekitar muara helau, melihat pantai tersebut sangat cocok sekali untuk dijadikan Obyek wisata Pohon Mangrove. Penanaman Pohon Mangrove merupakan kegiatan kepedulian terhadap alam untuk mencegah terjadinya abrasi atau pengikisan, dimana tumbuhan Mangrove ini merupakan salah satu jenis tumbuhan yang memiliki akar kokoh yang dapat meredam gelombang besar termasuk tsunami.

Mahasiswa Pecinta Alam Semesta Kalianda (Mapasanda) STIE Muhammadiyah, melakukan penanaman pohon mangrove di Pantai Muara Helau Kelurahan Lubuk Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, yang dikordinatori oleh M Zaini selaku Pembina, saudara Rio selaku Ketua umum Mapasanda STIE Muhammadiyah Kalianda, dan Arif Rachman sebagai anggota (Kamis 01 Juli 2021)

M Zaini mengatakan; digelarnya kegiatan tersebut karena wilayah Pantai Muara Helau adalah wilayah yang terdampak erosi/abrasi, banyak tanaman rusak akibat tsunami krakatau 2018 dan berkurangnya tanaman yang disengaja di tebang oleh masyarakat sekitar, jadi untuk menanggulangi Hal tersebut dengan cara menanam pohon mangrove dan pohon keras lainnya.

Penanaman ini penting dilakukan, untuk menjaga pesisir pantai dan ekosistem dari bencana yang bisa saja terjadi karena pengikisan tanah dan gelombang air laut, yang sudah menyebabkan rumah rumah warga tedampak banjir karena tidak ada yang menahan gelombang air laut. Penanaman Pohon Mangrove merupakan kegiatan kepedulian terhadap alam untuk mencegah terjadinya abrasi atau pengikisan, dimana tumbuhan Mangrove ini merupakan salah satu jenis tumbuhan yang memiliki akar kokoh yang dapat meredam gelombang besar termasuk tsunami. Oleh karena itu, manfaat penanaman Mangrove sangat penting sekali untuk mencegah terjadinya bencana alam.

Adapun kegiatan yang diadakan adalah mulai dari pencarian bibit di sekitar hutan mangrove, setelah pecarian bibit dilanjutkan dengan penanaman bibit ke polybag terlebih dahulu. Untuk memastikan bibit mangrove tersebut berhasil hidup atau tidaknya, dapat dilihat dari daun-daun yang tampak hijau segar dan adanya pertumbuhan pucuk daun baru, dan sebaliknya. Penanaman mangrove dikatakan gagal apabila mangrove yang ditanam mati, ditunjukkan oleh daun dan batang yang mengering, menguning, sebagian layu, dan tidak adanya pertumbuhan pucuk baru.

fokusliputan.com/Nazaruddin