Beberapa Warga Mengaku; Kesal, Tidak Menerima Bantuan Beras Rastra

fokusliputan.com_Maluku

Program Beras untuk Keluarga Sejahtera (Program Rastra) merupakan Program Nasional lintas sektoral yang diperuntukkan bagi Keluarga Penerima Manfaat sebagai upaya dari pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan sosial.

Ibu Ros Buton, Warga Masyarakat Desa Waeperang Kecamatan Namlea Kabupaten Buru mengungkapkan Kekecewaannya kepada fokusliputan.com di Namlea, Senin (14/06/2021 ).

Program Beras untuk Keluarga Sejahtera (Program Rastra) merupakan Program Nasional lintas sektoral yang diperuntukkan bagi Keluarga Penerima Manfaat sebagai upaya dari pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan sosial. Dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan meminimalkan kemungkinan penyalahgunaan bantuan sosial, Kementerian Sosial (Kemensos) mengubah program Beras Sejahtera (Rastra) menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Pengakuan Ibu Ros Buton Warga Masyarakat Desa Waeperang Kecamatan Namlea Kabupaten Buru;  Ada 8 (delapan) poin keterbatasan infrastruktur Penunjang Pembangunan di Kecamatan Pinogaluman. Bahwa sejak Penerimaan Bantuan Sosial melalui Program Beras Sejahtera (RASTRA) yang pembagiannya sudah dilaksanakan pada bulan Mei 2021 lalu hingga sampai detik ini kami tidak menerima beras. Kekecewaan ini karena nama mereka ada dalam daftar penerima bantuan Beras Rastra, namun setelah mereka ke Atm Bank Mandiri mencek saldo ternyata saldo nihil. Setelah balik dari Bank Mandiri, ketemu dengan pendamping di Desa Waeperang, malah pendamping arahkan mereka ketemu Jumady.

Karena saking berbelit urusannya dan ke-7 KK mengeluh dan berharap agar ada perhatiaan khusus dari Pemerintah Daerah dan lebih khususnya Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buru.

Kepada fokusliputan.com. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buru melalui via Whatsaapnya Senin (14/06/2021) menyampaikan; “Waass kalo saldo kosong ke 7 orang bersama pendamping / Jumadi agar ke bank mandiri dicek sebabnya krn itu kewenangan bank..jangan lupa membawa kartu penerima bansos KK dan KTP nya” pesan Kadis Sosial, La Midi.

Selanjutnya; hasil konfirmasi Kadis Sosial melalui media ini kemudian di sampaikan kepada perwakilan ke-7 KK masyarakat Desa Waeperang selaku penerima bantuan sosial. 

Namun oleh Ibu Ros Buton menyampaikan, mereka keberatan soal biaya transportasi mobil angkot pulang pergi dari Desa Waeperang ke Kota Namlea. Untuk itu diharapkan Dinas Sosial Kabupaten Buru agar hal semacam ini tidak persulit masyarakat terlebih dalam masa pandemi. 

fokusliputan.com/Adam Suwedi