Aksi Tanam Bawang Merah, di Jalan Rusak Berlumpur, “Jalur Penghubung Antar Kabupaten/Kota”

fokusliputan.com_ Selain pengendara, masyarakat yang khususnya berdomisili diseputaran jalan Abdul Haris Nasution (By Pass) ini, sangat mengapresiasi tanam bawang merah, sebagai bentuk aksi peduli. Bukan tanpa alasan, selain sudah lama kondisi jalan seperti ini, kalau malam penerangan lampu jalan juga kurang, kalau malam hari, beber warga yang tidak mau namanya diberitakan.

Lanjutnya, kami masyarakat juga meminta supaya pemerintah setempat mempercepat pembangunan jalan ini, karena selain memperlancar akses transportasi, juga menjaga keselamatan pengguna jalan.

Selengkapnya: Klik Vidio, kondisi jalan saat ini.

Karena jalan rusak bak kubangan kerbau dan mengganggu pengendara, warga tanam bawang merah di Jalan Abdul Haris Nasution (By Pass) Kecamatan Batu Nadua, Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara. Aksi simpatik tersebut mendapat respon positif dari pengendara yang berharap agar segera diperbaiki. (21/03/2021).

Kepada fokusliputan.com, Mardan Eriansyah Siregar (30) mengatakan aksi simpatik yang dilakukan sepanjang siang hingga sore hari, bersama kawan-kawan merupakan penyampaian keprihatinan atas kondisi jalan tersebut. Sebab jalur ini, merupakan jalur penghubung antar Kabupaten/Kota dan kondisinya yang rusak terkesan dibiarkan meski sudah berlumpur. Ini merupakan aksi sosial kami, agar pemerintah mau memperhatikan ruas jalan di Kota Padangsidimpuan termasuk Jalan By Pass ini.

Kata Mardan lagi; aksi tanam bawang merah itu merupakan simbol ketidak-puasan kepada pemerintah atas kondisi jalan By Pass yang sudah bisa ditanami sayur mayur karena sebagian jalan sudah berlumpur total, ini kenderaan saja sudah harus hati-hati lewat jalur ini, karena jika hujan, maka bisa saja terperosok dan disini digenangi air bercampur lumpur.

Hal senada juga disampaikan, Hardianto (45) seorang sopir truk yang melintas saat diwawancara mengatakan; dirinya juga meminta pemerintah segera melakukan perbaikan, sebab jika dibiarkan maka truk yang dibawanya bisa saja kandas jika sedang membawa muatan penuh terlebih menjelang bulan puasa.

“Kalau saya bawa muatan banyak, terpaksa kita pelan dan antri melalui jalur ini karena takut terperosok kelumpur karena ketinggian sasis truk kebadan jalan harus diwaspadai ketika bermuatan penuh, keluh sang Sopir truk, Hardianto kepada media.

FOKUS LIPUTAN FOTO: 




fokusliputan.com/Rahmat Efendi Nasution