KOREM 023 KS GELAR PEMBINAAN KOMUNIKASI SOSIAL, "CEGAH RADIKALISME SEPARATISME"

fokusliputan.com_Sibolga

Untuk mengantisipasi terjadinya gerakan Radikalisme dan Separatisme, Korem 023/KS sebagai Komando Kewilayahan respek terhadap kondisi tersebut dengan menggelar Pembinaan Komunikasi Sosial Cegah Tangkal Radikalisme/Separatisme, Selasa (13/08/2019) di Aula Gupala Markas Korem 023/KS Jalan Datuk Itam nomor 1 Sibolga. 





TEMA “ MELALUI KEGIATAN PEMBINAAN KOMSOS CEGAH TANGKAL RADIKALISME/SEPARATISME, KITA PERKOKOH MENTALITAS DAN PEMAHAMAN IDEOLOGI PANCASILA GUNA MENCEGAH ANCAMAN BAHAYA RADIKALISME/ SEPARATISME DALAM RANGKA MEWUJUDKAN ALAT JUANG PERTAHANAN YANG TANGGUH ”. 

Gelar pembinaan komunikasi sosial cegah tangkal radikalisme / separatisme kerjasama Korem 023/KS bersama MUI, NU, MUHAMMADIYAH, PARESES HKBP , KETUA BKAG, PENGURUS HTT, USKUP, Pengurus MESJID AGUNG Sibolga, Pengurus VIHARA, Ketua LADN, Ketua Yayasan STIE AL Washliyah Sibolga, Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Sibolga. 

Komandan Korem 023/KS Kolonel Inf Tri Saktiyon dalam sambutannya yang dibacakan Kasrem 023/KS Letkol Inf I Gusti Ketut Artasuyasa menyampaikan ;  gerakan radikalisme dan separatisme, telah merebak diberbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia, gerakan tersebut menimbulkan keprihatinan dan kekhawatiran kita semua, gerakan tersebut tentu saja sangat bertentangan dengan ideologi pancasila sehingga diperlukan upaya sungguh – sungguh dalam memerangi faham tersebut. 

Kegiatan pembinaan Komunikasi Sosial yang dilaksanakan ini, merupakan wujud nyata untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan seluruh komponen bangsa, dalam rangka terwujudnya suatu kekuatan komponen bangsa, dalam rangka mengantisipasi dan mencegah masuknya paham radikalisme/ separatisme diseluruh wilayah korem 023/KS.

Dikatakan Danrem , kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kerjasama yang solid antara korem 023/KS dengan seluruh komponen bangsa, dalam rangka, mengatasi permasalahan bangsa khususnya tentang bahaya radikalisme/ separatisme, sehingga masyarakat di wilayah ini terhindar dari sikap dan perilaku radikal yang menggangu roda jalannya pemerintahan, tentu sasaran utamanya adalah masyarakat. 

Mari kita satukan tekad, semangat dan langkah serta merapatkan barisan dalam membangun wilayah ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing. kita tingkatkan kerjasama dan koordinasi yang solid untuk dapat mengatasi setiap permasalahan yang mungkin timbul, sehingga bisa ditangani secara tepat dan cepat agar wilayah kita ini selalu kondusif dan aman. 


Drs. H. NURDISWAR JAMBAK, M.Sc, MA KETUA FKUB KOTA SIBOLGA tentang Cegah tangkal Radikalisme/ Separatisme melalui wawasan keagamaan mengatakan Ciri-ciri Radikalisme adalah Ingin dikenal/terkenal dan mendapat dukungan lebih banyak orang, Menggunakan cara-cara kekerasan/ekstrim, Upaya penolakan terus menerus, menuntut perubahan yang diinginkan, Memiliki keyakinan yang kuat terhadap program yang ingin dicapai, Semua pihak yang berbeda/berseberangan pandangan dengannya adalah bersalah/sesat/musuh harus disingkirkan dan Tidak peduli dengan HAM. 

Ada beberapa Solusi Pembebasan Radikalisme Pemerintah mensosialisasikan Ideologi Negara Pancasila baik sebagai Dasar Negara, Pandangan hidup bangsa, maupun sebagai Kepribadian Bangsa kepada seluruh elemen masyarakat secara konfrehensif dan terus-menerus. “Melakukan pendalaman wawasan keagamaan (melalui pendidikan formal, non formal, dan infomal) dengan menanamkan nilai-nilai keagamaan yang bersifat terbuka dan toleransi dalam upaya mencegah provokasi dan hasutan dari pembentukan paham radikalisme/separatisme. 


Setiap warga negara Indonesia menerima adanya perbedaan identitas, agama dan kepercayaan, suku, etnis, adat budaya, kemudian bisa saling mengerti, menghormati, bertoleransi dan bersatu dalam keberagaman. Pemerintah, para pemangku kepentingan, ulama, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, generasi muda, dan seluruh lapisan masyarakat harus ikut melibatkan diri dalam upaya pencegahan/penangkal masuknya aliran/paham radikalisme, separatisme, ekstrimisme, bahkan terorisme ke Republik ini. 

Selain dari paham radikalisme, separatisme, dan terorisme, adalagi bahaya latin bagi NKRI yakni: marxisme, lenisme, dan komunisme yang harus diwaspadai , ujarnya. 

(penrem 023 )