Kalau Mau Ke Sekolah Harus Lewat Sungai, “Jembatan Rusak”

fokusliputan.com_ Pining

Guru SDN 6 Pining, Jamin (28/07/2019) mengeluh “sudah tiga bulan lamanya jembatan gantung ini rusak berat. Para siswa murid dan staf guru pengajar terpaksa menyeberangi sungai untuk menuju ke Sekolah.  Kalau curah hujan tinggi, debit air sungai melebihi dari biasanya. Ya, terpaksa sekolah diliburkan, karena ketinggian aliran sungai bisa mencapai lantai batas jembatan gantung. 


Diinformasikan, Jembatan Uring rusak, Kondisi jembatan gantung desa Uring kecamatan Pining menjadi kendala bagi siswa yang bersekolah di SDN 6 dan SMPN 2 Pining. 

Biasanya para siswa melewati sungai Uring melalui jembatan gantung untuk setiap harinya. Menuju kedua sekolah untuk mengikuti proses kegiatan belajar. Akibat kondisi jembatan saat ini sudah mulai mengkhawatirkan keselamatan, terpaksa para siswa menyeberangi sungai menuju kelokasi areal sekolah mereka.   

Rijal Ketua Pemuda Desa Uring menuturkan “dampak dari rusak nya jembatan gantung, sangat menganggu aktifitas masyarakat, karena selain akses ke Sekolah, juga jembatan gantung itu difungsikan oleh masyarakat untuk menuju ke lahan pertanian. Akibatnya, sangat berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat. 

Sebelumnya di tahun 2018, Pemkab Gayo Lues telah membangun tiang beton untuk jembatan gantung baru. Namun hingga kini belum selesai. Sedangkan masyarakat serta anak didik dari kedua sekolah sangat membutuhkan jembatan untuk melancarkan akses kesekolah serta jalan menuju ke lahan pertanian. Kami berharap agar Pemkab Gayo Lues melalui dinas terkait, secepat-nya menyelesaikan fisik bangunan yang baru, demi kelancaran akses ke dua sekolah "anak yang mau menuju kesekolah biar nyaman, serta kelolasi lahan pertanian kami, harap warga. 

M.Daud Aceh /fokusliputan.com