Di Sibolga, Seorang Abang Becak Kampanye, “Lengkap Dengan Fasilitasnya”

fokusliputan.com_Sibolga

Seorang abang becak di Sibolga melakukan kampanye. Ini adalah kampanye kepeduliannya kepada masyarakat termasuk penumpangnya, agar sama-sama peduli patuh dengan protokol kesehatan. 


Kapolres Sibolga AKBP Triyadi SH SIK. Selasa 27/10/2020 pukul 10.30 wib beri bantuan pada pengemudi betor yang peduli Protokol Kesehatan di Polres Sibolga. 

Beliau adalah  Berlin Marihot Silaban, salah seorang abang becak di Sibolga, Sumatera Utara, yang berjuang mengkampanyekan pentingnya mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes).

Ada pun bentuk perjuangan yang dilakukan pria berusai 40 tahun itu, dengan melengkapi berbagai fasilitas kesehatan di becak motornya. Seperti, hands sanitizer, tisu, air galon untuk cuci tangan, sabun, masker, keranjang sampah, dan juga obat-obatan (P3K). Selain melengkapi fasilitas Prokes di becaknya, ayah dari dua orang anak ini juga membuat aturan tersendiri bagi penumpangnya. Di mana dia hanya mau membawa satu orang penumpang. Kebijakan ini pun semakin memancing emosi sang istri. “Pokoknya lae, saya kena marah terus dari istri saya. Saya dibilang sok hebatlah, dianggap gilah lah. Karena menurut istri saya pasti penumpang tidak mau naik becak saya, karena saya batasi jumlah penumpangnya.

Lantas bagaimana kalau penumpangnya suami istri, atau penumpang yang membawa anak, apa mungkin dipisah penumpangnya. Pasti mereka akan mencari becak lain.

Ia pun mengakui, bahwa kebijakannya untuk membatasi penumpang hanya satu orang, berdampak terhadap jumlah penumpangnya. Dan itu sangat berimbas terhadap cicilan becaknya setiap bulan. Untuk mengantisipasi hal itu, Berlin pun memasang tempat duduk pada bagian belakang Betornya, sehingga ada jarak antara penumpang yang di depan dan yang di belakang. Karena jumlah penumpang yang merosot karena aturan saya itu, saya pun menyiasatinya dengan memasang tempat duduk pada bagian belakang becak. Sehingga bisa membawa penumpang dua orang dengan tetap mengatur jarak. Dan hasilnya lumayan, walau pun tidak sebanyak penumpang sebelum masa pandemi.

Becak motor (Betor) milik Berlin memang unik. Pada bagian dinding becak dihiasi berbagai tulisan motivasi dan imbauan. Salah satunya; Jangan lupa pakai masker anda dan cuci tangan sebelum naik ke becak. Mari berdoa agar pandemi cepat musnah dari muka bumi ini.

Tulisan-tulisan itu diakui Berlin merupakan hasil pemikirannya sendiri sesuai realita di lapangan. Hanya saja ada yang menyindirnya bahwa apa yang dilakukannya hanya untuk mencari sensasi saja. Terkait hal itu, pria yang sudah hampir 20 tahun menarik becak di Sibolga, tidak mau ambil pusing. Karena apa yang dilakukannya dengan mengkampanyekan protokol kesehatan dan memberikan edukasi kepada penumpang, adalah bentuk dukungan kepada pemerintah untuk mengurangi jumlah penderita covid 19 di Indonesia, khususnya di Kota Sibolga.

Pengakuannya; keseharian berbagai fasilitas ; tiga bulan pertama sejak saya gencar mengkampanyekan protokol kesehatan ini, masyarakat kurang peduli. Tetapi setelah jumlah penderita semakin bertambah, akhirnya masyarakat semakin mengerti dan menganggap apa yang saya sampaikan itu adalah realita. Dan dukungan dari masyarakat khususnya para penumpang saya atas upaya yang saya lakukan mendapat pujian dan jempol dari penumpang. Dari 20 penumpang, sekitar 16 orang memuji langkah yang saya lakukan. Dan itu terlihat dari masukan yang mereka berikan melalui kotak saran yang tersedia di becak saya. Selain mendapat pujian, tidak sedikit para penumpang yang memberikan uang tips. Uang tips itu sangat membantu setorannya ke rumah, apalagi di situasi pandemi saat ini. Bukan itu saja, Belin juga memasang nomor ponselnya di becaknya, sehingga mempermudah penumpang untuk memesannya. 

“Harapan saya, semoga pemerintah cepat mendapatkan obat atau vaksin atas wabah ini. Sehingga kita bisa beraktivitas seperti dulu lagi. Kalau dulu saya masih punya langganan becak, yaitu anak sekolah, tetapi sekarang tidak ada lagi, karena anak sekolah sudah belajar secara online. Dan kepada seluruh masyarakat, saya mengimbau agar kita benar-benar mematuhi protokol kesehatan, karena virus corona ini bukan “ecek-ecek” (main-main) melainkan nyata dan berbahaya”.

Seorang penumpang becak Berlin itu, berkomentar; mengaku bangga dengan upaya pencegahan covid19yang dilakukan Berlin.

Kapolres Triyadi,SH menanggapi dan mengapresiasi; “Terima kasih atas usaha dan perjuangan yang bapak lakukan, bapak sebagai pelopor Protokol Kesehatan semoga nantinya akan muncul pahlawan pahlawan yang peduli dengan Protokol kesehatan.

fokusliputan.com/BetaSImatupang