fokusliputan.com_Hari ini dilakukan skrining untuk
mendeteksi dini dan mencegah penularan covid19. Semua ASN termasuk pejabat,
kepala OPD, dan camat harus dilakukan rapid test.
Bupati Lampung Selatan H Nanang Ermanto dan pejabat
eselon II dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan menjalani
test cepat (rapid test) di ruang pertemuan yang berada di rumah dinas bupati
setempat, Kamis (27/08/2020). Selain bupati, seluruh pejabat utama lainnya juga
ikut di rapid test. Seperti Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Thamrin, para
Staf Ahli Bupati, para Asisten, hingga Camat.
Kepala Dinkes Lampung Selatan, dr. Jimmy Baggas
Hutapea, MARS mengatakan, rapid test tersebut dilakukan berdasarkan kebijakan
Ketua Gugus Tugas Kabupaten Lampung, yakni Bupati H. Nanang Ermanto. Skrining
itu dilakukan, mengingat mobilitas para pejabat eselon II dilingkup Pemkab
Lampung Selatan cukup tinggi. Sehingga perlu dilakukan skrining dengan rapid
test.
Hari ini dilakukan skrining untuk mendeteksi dini
dan mencegah penularan covi19. Semua ASN termasuk pejabat, kepala OPD, dan
camat harus dilakukan rapid test sesuai kebijakan Pak Bupati. Jadi ini bukan
untuk mendiagnosis covid19” terang Jimmy kepada fokusliputan.com.
Rapit test massal ini bukan yang pertama dilakukan.
Sebelumnya, Pemkab Lampung Selatan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat
telah melakukan rapid test di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang
tugasnya bersentuhan langsung dengan pelayanan publik.
Diinformasikan kembali; Jimmy Hutapea menambahkan_Catatan
kami sudah sembilan OPD yang sudah melakukan rapid test massal. Ini sesuai
kebijakan Ketua Gugus Tugas agar OPD yang terkait dengan pelayanan publik juga
harus dilakukan skrining. Bukan hanya pejabatnya, tetapi seluruh staf yang ada
di OPD itu. Ini guna percepatan memutus mata rantai penularan covid19.
Dalam hal
ini, kegiatan rapid test itu, melibatkan tenaga kesehatan dari Dinkes Lampung
Selatan. Seperti Unit Laboratorium Kesehatan Daerah dan Public Safety Center
(PSC) 119 Dinkes setempat. Petugas kita ada 10 orang. Semua dari Dinas
Kesehatan. Semua gratis. Jika hasil dari rapid test tersebut ada yang reaktif,
maka selanjutnya akan dilaporkan kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti.
Selanjutnya, Jimmy menambahkan_sesuai pedoman revisi
yang kelima, ketika rapid test hasilnya ada yang reaktif, yang bersangkutan
harus melakukan isolasi di rumah. Tetapi jika tidak ada gejala. Kalau ada
gejala ke arah covid seperti demam batuk, maka harus diisolasi di rumah sakit.
Kalau tidak ada gejala cukup di rumah masing-masing. Berdasarkan tes cepat itu,
Bupati, Sekda, dan sejumlah pejabat lainnya didapati hasil non reaktif. Pak
Bupati, Sekda dan beberapa pejabat yang sudah di rapid test hasilnya non
reaktif. Mudah-mudahan sampai dengan selesai semua non reaktif.
fokusliputan.com_Nazaruddin
Link List