Banjir Tiba-Tiba Datang, “Melanda Barus Dan Kemacetan Jalan Di Kolang Tapanuli Tengah”

fokusliputan.com_Tapanuli Tengah

Luapan air, Banjir yang terjadi subuh hari tadi, mengakibatkan ratusan rumah di sembilan desa, dua kelurahan kecamatan Barus Tapteng, terendam banjir setinggi dada orang dewasa. Dua orang warga tewas disaat menyelamatkan diri. 


Beginilah kondisi banjir yang merendam pemukiman warga, dikecamatan barus Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumatera Utara, setelah diterjang banjir (Rabu, 29/01/2020) tadi. Banjir yang tiba tiba ini membuat warga panik dan mengungsi ketempat yang aman, seluruh perabotan rumah rusak akibat terjangan banjir bandang ini. 

Jariah Simatupang (korban banjir) ; selain hujan deras, banjir bandang ini juga dipicu meluapnya aek sirahar yang berada di desa pasar tarandam barus tapteng. Bahkan akibat peristiwa yang menyedihkan ini, pasangan suami istri yang sudah lanjut usia, meningal dunia disaat hendak menyelamatkan diri. 


Mulyadi Malau Camat Barus. ; kini kedua korban disemayamkan dirumah duka desa padang masiang kecamatan barus tapteng sumut. 

Tak hanya itu, diinformasikan juga. Pasca banjir yang melanda kota barus di Tapteng , Kediaman rumah duka di desa Masiang Barus ini, sejak pagi hingga siang tadi (Rabu 29/01/2020), ramai didatangi pelayat untuk menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban pasca banjir bandang yang terjadi subuh tadi. 


Kedua korban bernama Azwirsyah (62) dan istrinya Idwarnisyah Tanjung (60) ini, merupakan warga desa masing Pasutri Lansia yang diduga meninggal dunia disaat menyelamatkan diri. 


Menurut anak korban; kedua orangtuanya ini, terseret arus banjir, dikala hendak keluar dari rumahnya untuk menyelamatkan diri bersama mobil, tak disangka mobil yang dikendarai terjebak longsor dan akhirnya hanyut terbawa arus.(Lucky Ardiansyah anak Korban). 

Hingga Rabu sore tadi, banjir masih merendam pemukiman warga. Meski ketinggian air sudah surut, namun petugas setempat masih berupaya mengevakuasi warga yang terjebak banjir akibat meluapnya sungai aek sirahar di kota Barus tapteng. 

Selanjutnya, diinformasikan. Jalur lintas terendam banjir. Petugas membantu warga dan para pengendara yang melintasi jalur ini. Ketinggian air banjir setengah meter yang merendam jalur lintas sibolga-barus, membuat warga harus berhati-hati disaat melintas dari kecamatan Kolang tapteng. 


Pasalnya, hujan deras yang terjadi sejak subuh Rabu 29/01/2020 tadi, mengakibatkan banjir dan membuat sungai Kolang meluap hingga merendam jalur lintas di kecamatan Kolang ini. Ratusan rumah warga di kecamatan ini pun, direndam banjir. Sementara warga dan pengendara yang melintas dari jalur dibantu personil petugas Polsek Kolang Polres Tapanuli Tengah. 

Akibat banjir ini, kemacetan kendaraan pun  terjadi hingga satu kilo meter dari dua arah. Informasi yang diperoleh dari Polsek Kolang, akibat banjir ini tidak ada korban jiwa. 

Disamping itu dapat disampaikan informasi berdasarkan list info ; Badan Nasional Penanggulangan Bencana_UPDATE: Jumlah Korban Banjir Tapanuli Tengah Bertambah 6 Jiwa. JAKARTA - Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir yang melanda wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah bertambah menjadi 6 jiwa dan 3 jiwa lainnya masih dalam pencarian sebagaimana dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Tengah, Rabu (29/1). 


Banjir Tapanuli Tengah terjadi sejak Rabu (29/1) dini hari pukul 01.00 WIB akibat luapan sungai Aek Sirahar setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut. 


Banjir dengan ketinggian sekitar 2 hingga 2,5 meter itu merendam empat kecamatan di Tapanuli Tengah. Atas bencana banjir tersebut BPBD Tapanuli Tengah telah menyatakan status tanggap darurat selama tujuh hari terhitung sejak tanggal 29 Januari 2020. Saat ini BPBD Tapanuli Tengah telah berkoordinasi dengan dinas terkait dan unsur TNI/Polri untuk melakukan evakuasi dan melalukan pendataan kerugian material yang ditimbulkan. Selain itu tim gabungan juga mendirikan posko pengungsian, dapur umum, fasilitas kesehatan dan terus melakukan pencarian kepada warga yang diduga hanyut oleh aliran banjir. Agus Wibowo Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

fokusliputan.com/Beta Simatupang