Puluhan Sepeda Motor Rusak, Diduga Akibat Salah SPBU Tapanuli Tengah

FOKUS LIPUTAN. SIBOLGA

Hari minggu kemarin, sekitar pukul 18.30 Wib, beberapa warga memarkirkan kendaran roda dua (septor) dihalaman SPBU 14.225.315 Tano Ponggol Jalan Sibolga- Sidempuan Kecamatan Sarudik Tapanuli Tengah. Sangat disesalkan, warga yang mengisi Bahan Bakar Minyak jenis Pertalite di SPBU tersebut, Horas Hutagalung- Tano Ponggol, mengalami keruskan pada mesin kendaraannya.


Ani boru Marbun mengatakan kalau ini pas setengah enam sore. Satu lagi, dua hari yang lalu, itu sudah jim mati sekarang dibengkel tak bisa lagi dibawa kemana-mana. Karena , kemarin saya tidak curiga, baru inilah ketahuan, kami punya bengkel sendiri di jalan baru kecamatan Pandan, setelah dicek ketahuan. Injeksi sama injektornya. Kalau orang montir bilang, karena minyak tak bagus, saya isi minyak disini, terus rusak , berarti minyaknya ada yang tak beres. Ya, tak mungkinlah, kereta saya sudah rusak, mana mau saya, ya harus ganti rugi.


Begitu juga penuturan warga disaat usai mengisi BBM pertalite di SPBU tersebut  Imbeng warga Sarudik mengatakan tadikan saya ngisi minyak, tiba-tiba belum sampe 1 km tiba-tiba mati, iya campur solar kayaknya minyaknya, tadi ngisi pertalite, rupanya hitam-hitam, rata-rata kena injeksinya, ya rugilah, kayak akulah baru kereta 1 minggu ini sudah tak bisa hidup lagi, belum tau keputusannya. Memang bisa hidup, tapi kalau digas langsung mati berasap-berasap, pokoknya minyaknya hitam.


Informasi sementara dilokasi, kerusakan Septor terjadi akibat Pertalite tercampur dengan Solar. Hal itu mengakibatkan mesin kendaraan menjadi macet (mogok). Dugaan, sebanyak 8000 liter BBM Solar telah tercampur ke Tanki (Bak Penampungan) BBM Pertalite. BBM Solar masuk ke Tanki penampungan BBM Pertalite. Jadi BBM Pertalite-nya tercampur dengan Solar sebanyak 8 ton, beber pekerja SPBU.


Amatan FOKUS LIPUTAN, lampu SPBU gelap, namun ruangan Kasir Pengawas hidup, dugaan sementara akibat lampu dipadamkan, agar Media TV Nasional tak bisa mengambil gambar audio-visual, dan warga yang melintas tidak  terfokus pada kejadian tersebut, tak kan sampai informasi tersebut ke pusat. Mendapat ucapan tersebut, FOKUS LIPUTAN langsung mengunjungi Operation Head Depot Pertamina Region I Sibolga Hadi Rahman diruang kerjanya. Tepat tanggal 29/10/2018 Hadi Rahman kebetulan bertolak dari Semarang-Jakarta menuju Bandar Udara FL Tobing. Dengan mengisi buku daftar tamu, selang beberapa jam, konfirmasi bersama Hadi Rahman berhasil.

Hadi Rahman mengatakan kalau dari kami terminal BBM Sibolga, pada intinya setiap BBM yang keluar dari terminal ini sudah diperiksa baik dari jumlah maupun kualitasnya, bahwasanya kita pastikan sesuai dengan mutunya, jenis solar, dan itu kita pastikan. Jadi, memang kami dengar semalam seperti itu, sekarang dalam proses investigasi. Mohon maaf pada masyarakat apabila sampai terganggu , kita akan melakukan investigasi dan akan kita tindaklanjuti penanganannya, tanggungjawab kepada masyarakat maupun sanksi kepada SPBU.

Kalau terkait dengan oplosan, pertamina selalu terbuka apabila ada laporan dari masyarakat terkait dengan dugaan oplosan tentunya apabila dilaporkan dengan bukti yang kuat , pertamina akan melakukan langkah prefentif dalam artian kita akan memberikan sanksi dengan peraturan yang berlaku, tapi kita juga butuh bantuan masyarakat tentunya, siapapun yang terlibat baik dari Pertamina maupun dari luar kita akan proses secara hukum atau peraturan internal pertamina maupun hukum yang berlaku diluar.

Keluhan warga sepedamotor yang terjadi kemarin sampai sepedamotornya jim bagaimana ?, Hadi Rahman menambahkan kalau campuran solar dengan pertalite tentunya tidak sesuai dengan jenis mesin-nya karena solar untuk diesel sedangkan pertalite itu untuk mesin bensin, pasti akan bermasalah.







https://www.fokusliputan.com