Lanal TNI AL Sibolga Tanggapi Aspirasi Masyarakat Nelayan.

FOKUS LIPUTAN.  SIBOLGA

Sebelumnya dikabarkan (04/10/2018), informasi bahwa Ratusan Nelayan yang bergabung dalam Forum Nelayan Tradisional Bersatu  (FNTB) melakukan aksi ujuk rasa. Mereka mengatakan selama ini kami menduga  bahwa oknum pihak DKP Pemkab Tapteng, Satker PSDK, tidak melaksanakan fungsinya dalam pengawasan pukat-pukat yang dilarang oleh Pemerintah sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikananan RI ,  nomor 17/Permen-KP/2014, tentang pelaksanaan tugas pengawasan perikanan.


Tepat pada hari jumat (05 oktober 2018) sekitar pukul 14.50 Wib bertempat di long room KRI Kurao 856, Mitra Kerja melaksanakan Coffy break dengan Media Massa elektronik audio visual (TV) , Media Cetak, Media audio Radio, Media sosial-online Sibolga – Tapanuli Tengah.

Pertemuan tersebut membahas tentang tuntutan masyarakat nelayan. Hadir dalam temu ramah mitra kerja Dan Lanal Sibolga Letkol Laut (P) Fajar Priyanto Kurniawan, S.T, Palaksa Lanal Sibolga Mayor Laut (P) Alamsah Putra Tanjung, Dan KRI Kurao Mayor Laut (P)  Avissema Herlambang .Pasintel Lanal Sibolga Kapten Laut (P) Aris Alfata, dan perwakilan awak media - Sibolga Tapteng .

Kepada FOKUS LIPUTAN, melalui teks rilis WA. Dan Lanal Sibolga menjawab tuntutan  masyarakat Nelayan hal pelanggaran Kapal perikanan/ Illegal di laut. Telah mendatangkan KRI Kurao 856 untuk menambah kekuatan operasinal di laut.



Sambutan Dan KRI Kurau Mayor Laut (P)  Avissema Herlambang KRI Kurao 856 melaksanakan Patroli melaksanakan Tindakan pengamanan dari semua tindakan yang melanggar hukum Illegal dilaut . KRI Kurau dibuat khusus untuk pengejaran dengan ABK 30 orang dengan kemampuan jelajah 24 Knot dan mampu bertahan 10 hari dilaut. 

Sejak keberangkatan operasi , sudah menangkap beberapa kapal yang melaksanakan tindakan Illegal. 2 kapal trawl di Sibolga ,1 kapal ikan ilegal dan sudah 12 kapal yang diproses karena melaksanakan illegal. Dapat diinformasikan, kegiatan pertemuan tersebut berlangsung dengan tertib dan aman.