TNI AD Melalui Pembinaan Peta Jarak Teritorial, Siap Menjaga Dan Mewujudkan Stabilitas Keamanan

fokusliputan.com_SIBOLGA

Danrem 023/KS Kol Inf Donni Hutabarat melaksanakan pembinaan peta jarak jaring teritorial wilayah bersama komponen masyarakat dalam sinergitas TNI dengan rakyat. Kegiatan tersebut digelar di ruang data Makorem 023/KS Jalan Datuk Itam No 1 Kota Sibolga, Selasa, 22 Mei 2018, dihadiri tokoh Agama, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda.


Dalam kegiatan tersebut tema yang diangkat adalah “TNI AD melalui pembinaan peta jarak teritorial siap menjaga dan mewujudkan stabilitas keamanan serta ketahanan wilayah guna mempererat kebhineka Tunggal Ika-an agar tetap terjaganya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia”

Menurut Danrem, pertemuan tersebut merupakan sarana yang efektif untuk memelihara dan meningkatkan kebersamaan, guna membangun komunikasi untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Danrem juga mengatakan, upaya melakukan pembinaan peta jarak jaring teritorial sangat bermanfaat bagi masyarakat serta aparat terkait, dalam mencegah ancaman, gangguan dan hambatan demi menjaga keutuhan NKRI.

Kol Inf Donni Hutabarat menyebutkan, fungsi teritorial dalam program jaring teritorial yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mendapatkan kemampuan Apkowil yang memiliki kemampuan “temu cepat dan lapor cepat.

Lanjut Danrem, hal untuk membantu komando atas mengambil keputusan dan langkah yang paling cepat agar semua masalah tidak mengembang dan dapat ditangani dengan menyajikan data yang up to date. Salah satu penerapan pembinaan teritorial untuk mendapatkan informasi secara tepat dan akurat adalah dengan mengaplikasikan pembinaan peta jarak jaring teritorial.

“Dengan demikian, pada kegiatan pembinaan peta jarak jaring teritorial ini diharapkan akan mewujudkan sebuah pemahaman dan tindakan yang baik antara kita yaitu pertama, terbentuknya jaring teritorial yang luas dan mendalam serta profesional. Kedua, terbinanya jaringan teritorial yang terkoordinir, menyeluruh dan berkesinambungan. Ketiga, terkendalinya jaring teritorial (mitra karib) secara melekat. Keempat, terwujudnya kerjasama yang harmonis antara apkowil dengan semua komponen masyarakat dari berbagai lapisan yang tergabung dalam jaring teritorial, sehingga terciptanya kemanunggalan TNI dengan rakyat, dan kelima, terbentuknya sikap kesetia kawanan, mitra karib serta adanya motivasi dalam memberikan informasi secara kontinyu terhadap segala perkembangan di wilayahnya.

Melalui pertemuan tersebut, Danrem berharap warga mempunyai sensifitas terhadap setiap perubahan dan memiliki kemampuan mengaplikasikan temu cepat dan lapor cepat. Hal ini guna mencegah meluasnya permasalahan sekaligus bersama-sama mencari solusi untuk mengatasinya.

Dengan adanya pembinaan peta jarak jaring teritorial, masyarakat dapat mengetahui prosedur pelaporan ketika terjadi suatu masalah, beber tokoh pemuda.