Kunjungan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat, Ke Markas Komando Lanal Sibolga Untuk Mengetahui Kebutuhan Jajarannya

fokusliputan.com_SIBOLGA


Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Yudo Margono menjelaskan bahwa beliau melakukan kujungan kerja ke Markas Komando TNI AL (Mako Lanal) Sibolga untuk mengetahui kebutuhan jajarannya. 



keberadaan kapal perang maupun pangkalan, kebutuhan alat utama sistem persenjataan (Alutsista), memfasilitasi kapal patroli buatan dalam negeri sebab kondisinya sudah tua, tentunya mengajukan kapal patroli yang lebih bagus. 

Lanal Ranai, Lanal Tarempa, Lantamal satu sudah dapat semua. Sibolga kemudian Sabang belum, nanti juga akan menjadi prioritas mendapatkannya, itu produksi dalam negeri Almini itu. Peningkatan status pangkalan, serta kebutuhan akan sumber daya prajurit TNI AL menjadi prioritas. 

Selanjutnya, pembangunan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Sibolga yang baru di Labuan Angin, harapan kita lebih besar dan lebih strategis di banding Mako Lanal sekarang. (10/04/2018)
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Yudo Margono menambahkan, perairan Indonesia saat ini masih rawan dilintasi kapal buronan International Police (Interpol), sehingga perlu ditingkatkan pengawasannya.
Selama tiga tahun terakhir, TNI AL telah menangani empat kasus penangkapan kapal buronan Interpol yang ketahuan melintas di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Bahwa perairan Indonesia , ternyata masih rawan terhadap perlintasan kapal-kapal yang tidak berbendera apalagi kapal buruan Interpol.
Yudo Murgono ingin memastikan, personil TNI AL akan mengawasi seluruh aktivitas perlintasan kapal-kapal yang mencurigakan dari laut Samudera Hindia, Madagaskar dan Selat Malaka yang akan mengarungi lautan di kawasan Pantai Barat. 

Selanjutnya, penanganan empat kasus kapal buronan Interpol itu sejak 2016-2018, kasus terakhir yakni, penangkapan kapal buronan Interpol di perairan Sabang, Aceh.
Terakhir kita menangkap buronan Interpol STS-50 yang 10 bulan menjadi kejaran Interpol. Alhamdulillah ya kita sudah tangkap kemarin di Sabang, dan ingin berlayar melintas di perairan Indonesia, kapal itu tidak punya bendera dan tidak punya negara, ucap Pangarmabar didampingi Danlanal Sibolga Letkol Laut (P) Sri Rakhmadi beserta staf stake holder.