Anak Tapanuli Tengah 10 Tahun Derita Sakit Mata

fokusliputan.com_TAPANULI TENGAH


Dimanakah kasih itu ? , tidak bisa kita pungkiri, memang inilah cermin didaerah kita. Masih banyak yang butuh perhatian kita, tetapi perhatian kita hendaknya tepat sasaran. Banyak yang susah, tapi ada yang lebih susah. Setelah Fokus Liputan mendapat info, bahwa ada seorang anak yang sudah puluhan tahun menderita, justru dipandang sebelah mata. Permintaan mereka tidak banyak, hanya dua yakni bisa melihat dan bisa bersekolah. 

Namanya Rahmad, anak dari lima bersaudara, anak dari pasangan suami istri Syukur Lubis dan Lina Marlina Siregar, warga dusun II Lopian Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah. Identitas tersebut diperoleh dari data kartu keluarga mereka yang ditanda tangani oleh Kepala dinas pendudukan dan catatan sipil Tapanuli tengah Sunaryo Sipahutar.


Tidak banyak permintaan si anak, dia hanya ingin bisa melihat dan bisa bersekolah layaknya anak yang normal. Dari hasil perbincangan Fokus Liputan , mereka mengatakan bahwa Rahmad (penderita) ini mengalami derita yang cukup serius dipenglihatannya, pertumbuhannya, derita tersebut sudah dialami 10 tahun lamanya, sangat disesalkan akte kelahiran sianak pun tidak ada.



Sudah pernah dibawa berobat, dari Rumah Sakit Sibolga Tapanuli Tengah, hingga keluar daerah Medan, Jakarta, Surabaya namun hasilnya nihil, ujar kakak siRahmad.

Pekerjaan ibu nya hanyalah seorang penjual rambutan keliling, suaminya hanyalah seorang petani sawah. Lina Marlina Siregar mengatakan permintaan saya bagaimana lah bisa anak saya bisa sekolah dan bisa melihat, bagaimana mau kami bawa berobat, makan saja sudah syukur.

Boru Nasution , warga mengatakan kalau rumah yang mereka tempati sekarang adalah papan bangunan mereka, tapi kalau tanah itu milik kita. Karena saya kasihan melihat kondisi mereka, saya berikan tempat tinggal.


Adapun masukan kritikan dari warga yang diterima Fokus Liputan, kalau bisa bagi siapa yang ingin membantu mereka, hendaknya langsung datanglah menemui keluarga sianak (penderita), jangan diwakilkan, agar yang ingin menyalurkan tali asih nya tepat sasaran dan berguna bagi keluarga tersebut, pesan warga.Dengan, lagu yang di lantunkan sianak (penderita), dapat menggugah hati dan  perasaan kita.