5 Tahun Depresi Terpaksa Di Pasung

fokusliputan.com_Tapanuli Tengah

Selama 5 tahun seorang wanita ini dikurung dalam sebuah pondok kayu layaknya seperti kandang hewan. Mustina boru Sinaga adalah anak dari pasangan Irwan Sinaga/Kamna boru Manullang. Mereka tinggal di desa Ladang Tengah Andam Dewi Tapanuli Tengah Sumatera Utara.

Mustina Sinaga beranak dua itu, terpaksa dikurung pihak keluarganya karena Mustina mengalami depresi gangguan jiwa akibat perlakuan suaminya Suheri Jawa anak dari Sutarman warga P.Gambar Dusun VIII Medan Sumatera Utara. Hingga saat ini, suaminya tak mau tahu dengan keadaan istrinya keadaan sakit, uang belanja pun tak diberikan, bahkan anak yang dilahirkan dari rahim Mustina pun dibawa pergi oleh suaminya Suheri ke Medan, hasil pernikahan resmi mereka.

Status mereka masih suami istri. Belum ada kata cerai. Karena Mustina masih menyimpan kartu Akte Nikah istri.

Kamna boru Manulang kepada Fokus Liputan mengatakan 'Ya, terpaksa kami kurung dia karena kami takut apabila terjadi hal hal yang tak diinginkan. Sudah ada 5 tahun, karena dia sempat lari. Kalau aparatur pemerintah disini di desa kecamatan ini tak mau tahu dengan keluhan kami. Kami butuh biaya perobatan, agar para pejabat bergerak hatinya membatu perobatan anak saya, setidaknya dibawa kerumah sakit (12/11)

Tak hanya itu, saya bermohon juga pada pemerintah setempat agar bantuan perhatian jangan sekedar perhatian saja, karena Mustina itu rindu sekali sama anaknya, dan segera menuntaskan hubungan mereka sebagai suami istri (rumahtangga), kekmanalah baik nya, agar baik semua.

Tetangga Herianti Nasution mengatakan saya kasihan juga melihat mereka, ya bersabarlah, bagaimana kita mau membantu, kami sajapun orang yang tak mampu..ya kiranya pejabat pejabat bergerak hatinya untuk meringankan beban mereka.,yang sakit itu cepat sembuh.

Tepat tanggal 13/11/2017. Beberapa orang dinas terkait Pemkab Tapanuli Tengah meninjau rumah mereka untuk melihat keadaan Mustina Sinaga. Akhirnya, Mustina Sinaga dibebaskan dari kurungan nya.

Tanggal 15/11/2017, Fokus Liputan menghubungi Kamna boru Manullang melalui telepon seluler. Kamna mengatakan pihak dinas sudah datang dengan membawa obat kepada Mustina. Kalau material tidak ada. Hanya obat dikasi. Kalau membawa kerumah sakit belum ada kepastian mereka. Dan untuk menanggapi hubungan rumahtangga Mustina, mereka masih mengusahakan memperbaiki, sebab menantu saya itu Suheri tak mau tahu dengan keadaan istrinya keadaan sakit, kalau akte nikah ada, yang membuat Mustina rindu sama anak dibawa suaminya ke Medan.

Lanjut Kamna, memang beberapa dinas datang kesini ,Camat dan staf rekan kesini sempat bertanya pada saya, kenapa masalah Mustina ini sampai sampai keatasan , kan sudah kami tangani. Saya diam saja, yang penting pemerintah kabupaten Tapanuli Tengah Dinas Sosial sudah mengetahui keadaan warganya yang matapencaharian dibawah garis kemiskinan belum sejahtera.